Bentuk Kepedulian DINKES Kota Serang Dan Forum A.B.A.S Jenguk Pasien Di Duga Stunting Di RSUD Provinsi Banten

JURNAL15.CO.ID, KOTA SERANG — Bentuk kepedulian Dinas Kesehatan Kota Serang dan Forum Relawan Advokasi Banten Anti Stunting (A.B.A.S) Jenguk pasien terduga stunting di RSUD Provinsi Banten.


Balita Siti putri maulida umur 1.3 tahun yang menderita penyakit jantung dan pembuluh darah yang di deritanya semenjak lahir, yang mengakibatkan terkena gizi buruk sehingga memiliki berat badan hanya 4kg, yang di anggap tidak lazim dalam pertumbuhan di seusianya “Siti putri ke 2(dua) dari pasangan suami istri, Suwandi dan Fila Sari, suwandi yang bekerja hanya sebagai pekerja serabutan tersebut sekarang bisa tersenyum karena putrinya sekarang mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik di RSUD Provinsi banten mendengar informasi tersebut,

”Forum A.B.A.S yang di wakili Roni ketua Tim Investigasi beserta Dinkes Kota Serang yang di wakili, Sekertaris Dr. H. A. Humariyadi Mars beserta kabid gizi, H.Tata menjenguk sambil melihat kondisi si balita yang terindikasi stunting / Gizi buruk yang di sertai penyakit bawaan Jantung dan pembuluh darah, Kamis,09-02-2023.

Alhamdulillah kami dari pihak Dinkes Kota Serang di wakili Sekdis dr. H. A. Humariyadi Mars berserta jajaran pada hari ini dapat berkunjung serta menjenguk pasien gizi buruk ananda Siti Putri Maulida usia 1.3 tahun di RSUD Provinsi Banten karena sakit jantung kongenital,
“Kami Sudah memberikan bantuan jaminan kesehatan Kota Serang untuk BPJS PBI baginya, agar mendapatkan pelayanan pengobatan gratis di setiap jenjang rujukan ke Rumah Sakit,,,dan kamipun sedikit memberikan bantuan berupa santunan sumbangan kepada keluarga pasien.
Dan tidak lupa juga kami berterima kasih kembali kepada relawan yang tergabung di Forum A.B.A.S yang telah banyak membantu kami serta memberikan pertolongan pertama dan juga memberikan informasi kepada kami, semoga kita semua diberikan kesehatan selalu karena kita harus bersama – sama peduli terhadap sesama, apa lagi masyarakat yang tidak mampu dan tak paham serta minim informasi yang ada, ujarnya, sekertaris, dr. H. A Humariyadi

“Penanganan stunting, penangan secara Team Work dari semua unsur OPD, Kecamatan, Kelurahan dan semua Stage Holder yang sesuai tupoksinya masing – masing, siapa dan berbuat apa”…Contoh misal tentang kesehatannya maka dipegang oleh Dinkes sendiri, Sanitasi di lingkungannya dipegang oleh Dinas Perkim, Kekuatan Pangan oleh Dinas Pertanian, dapur Gizi oleh Kecamatan dan Kelurahan diwilayahnya, serta yang lain sebagainya.

Alhamdulillah data Stunting yang kami dapat tahun ini turun by Addres dan by name sesuai laporan eppgm thn 2021 berjumlah 1800 dan di tahun 2022 sekitar 1700, jadi menurun sekitar 100 jiwa, semoga dari jumlah tersebut di tahun ini bisa lebih menurun kembali dan tentunya kita bekerja secara bersama – sama untuk mencegah adanya Stunting / Gizi Buruk dan kami pun akan terus menghimbau kepada warga masyarakat juga, terutama kita harus peduli dengan keadaan lingkungan sekitar serta menjaga kebersihan lingkungannya, terutama yang mempunyai anak balita agar memberikan asupan makanan yang bergizi dan sehat untuk anak balitanya dan biasakan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, guna terhindar dari segala macam penyakit,pungkasnya. (Jurnal Bolang)

Related Articles